Bekal Spiritualitas Di Tengah Hiruk Pikuk Dunia dan Neoliberalisme

Doa Sebagai Peneguhan Dan Kekuatan

Doa Sebagai Peneguhan Dan Kekuatan - Hidup manusia tidak akan lepas dari perannya sebagai makhluk sosial. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa peran serta orang lain. Dalam pergaulan kita bisa mengalami hal-hal yang menyenangkan maupun menyedihkan bahkan menakutkan. Ketika mengalami peristiwa menyenangkan, kadang lupa untuk bersyukur kepada Tuhan, tetapi ketika mengalami peristiwa yang menyedihkan atau menakutkan baru merasa membutuhkan Tuhan. Melalui doa kita memohon pertolongan dari Tuhan.

Peristiwa menyenangkan dan menakutkan juga dialami oleh Fransiskus Assisi. Ketika muda, Fransiskus Assisi menjalani hidup dengan kemewahan, berfoya-foya, pesta, dan bersenang-senang tanpa mau mempedulikan sapaan Tuhan. Ketika Fransiskus Assisi mengalami peristiwa dikejar-kejar oleh bapak dan  kawan-kawannya,  ia  berdoa  supaya Tuhan membebaskan dia dari pengejaran itu. Ketika berdoa secara terus- menerus maka timbul kekuatan untuk menghadapi  para pengejarnya. Dengan berdoa ia merasa dikuatkan untuk tetap melaksanakan niatnya, yaitu memenuhi sapaan Tuhan untuk mengabdi dan memuliakan Tuhan. Bapa Fransiskus member kesaksian bahwa doa memberi peneguhan terhadap apa yang sedang diperjuangkannya.

  1. Pengantar

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengalami berbagai macam peristiwa, baik yang menggembirakan maupun yang menyedihkan. Tidak jarang kita berada pada situasi yang menggelisahkan. Ketika kita ingin berbuat baik pun muncul keraguan dan ketakutan. Apalagi bila kita sudah mengalami penolakan sampai dengan ancaman. Sangat mungkin kita akan memilih membatalkan niat baik kita itu. Hari ini kita akan mempelajari sejarah hidup bapa Fransiskus Assisi. Kita akan melihat pengalaman hidupnya saat ditentang ketika hendak memulai hidup pertobatannya. Apakah yang dilakukannya?

Membaca Teks

Fransiskus Lolos dari Pengejaran Ayahnya dan Kaum  Kerabatnya dengan Hidup Bersama Imam San Damiano

            Penuh dengan sukacita atas penglihatan dan perkataan Kristus yang tersalib, Fransiskus  membawa berbagai kain  dari rumah ayahnya untuk  dijual.  Bahkan ia juga  menjual kudanya.  Kemudian ia menemui imam di Gereja San Damiano untuk memberikan derma jasil penjualan kain dan kudanya. Betapa terkejutnya imam itu mengetahui pertobatan Fransiskus yang tiba-tiba itu. Ia menolak pemberian uang karena takut akan kemarahan ayahnya. Tetapi imam setuju untuk menampung Fransiskus ketika menyatakan ingin tinggal bersamanya.

            Ketika Fransiskus tinggal di rumah imam itu, ayahnya berkeliling mencari berita  tentang   anaknya.   Ia   mengerahkan   kawan-kawan   dan tetangganya untuk menangkap dan menyeret Fransikus pulang kerumah. Ia telah dianggap gila dan mempermalukan keluarga. Mendengar itu Fransiskus menyembunyikan diri ke dalam gua rahasia. Dalam ketakutan ia berdoa terus menerus dengan mencucurkan air mata supaya Tuhan membebaskan dia dari pengejaran ayahnya. Tak henti-hentinya ia berdoa sambil menangis dan berpuasa. Ia menyerahkan seluruh hidupnya dan keselamatnnya ke dalam penyelenggaraan  Tuhan.  Tuhan  mendengarkan doa Frasiskus dan meliputi  jiwanya  dengan  sukacita  yang  tak  terperikan dan dengan terang ajaib. Bernyala-nyala terang batin itu, ia terus keluar dari gua untuk menghadapi cacian dan pukulan para pengejarnya. Dengan penuh kepercayaan pada Kristus, dengan hati penuh nyala Ilahi, Fransiskus sekarang mencela dirinya atas kelemahan dan ketakutannya.

            Ketika ayahnya mendengar ia dipukuli, segera ia datang dan bukannya membebaskan ia dari pukulan melainkan bagaikan serigala buas diterkamnya Fransiskus dan dihujaninya dengan banyak pukulan. Diseretnya Fransiskus pulang dan dikurungnya dalam kamar yang gelap. Ternyata semua itu justru memperkuat Fransiskus dan tekadnya untuk melaksanakan niatnya. Dengan sabar diterimanya pukulan, deraan, dan ancaman ayahnya. Saat ayahnya pergi ke luar kota, ibunya membujuk Fransiskus untuk mengurungkan niatnya. Namun ketika menyadari niat anaknya tidak dapat diubah lagi, dengan mesra dibebaskannya Fransiskus dan dilepaskannya. Sambil bersyukur kepada Tuhan, Fransiskus kembali ke tempat pengungsian semula. Tetapi sekarang ia menikmati kebebasan lebih besar dari seorang yang sudah diuji dan diperkuat dengan menanggung cobaan dan godaan.

(Diceritakan kembali dari buku Kisah Ketiga Sahabat pasal VI)

Pertanyaan panduan:

  1. Perubahan apa yang terjadi dalam diri Fransiskus  sesaat sebelum berdoa dan sesudah  berdoa?
  2. Teladan apakah yang dapat kita contoh dari kehidupan Fransiskus di atas?
  3. Sebutkan  nilai-nilai  yang terkandung dari doa Fransiskus Assisi!
  4. Adakah pengalaman doamu yang memberi peneguhan dan kekuatan kepadamu? Sharingkan secara singkat !

Peneguhan

Ketika Fransiskus mendengar  Ayah dan kawan-kawannya mencari dia, ia lari  menyembunyikan diri ke dalam gua rahasia,  perasaan takut dan  cemas menghinggapi dirinya. Dalam ketakutan ia berdoa terus menerus dengan mencucurkan air mata supaya Tuhan membebaskan dia dari pengejaran ayahnya. Setelah berdoa ada berubahan yang luar biasa pada diri Frasiskus, jiwanya  menjadi   sukacita  yang  tak  terperikan dan dengan terang ajaib, timbul keberanian untuk menghadapi cacian dan pukulan para pengejarnya, hatinya penuh nyala Ilahi, Fransiskus sekarang mencela dirinya atas kelemahan dan ketakutannya.

  • Refleksi

Setelah mengikuti pelajaran gagasan apa yang muncul dalam diri Anda dan ingin Anda wujudkan dalam hidup Anda? Cobalah rumuskan dan tuliskan di bawah ini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *