Doa Sebagai Persatuan Dengan Dunia - Manusia dikaruniai akal budi, pikiran, dan perasaan. Oleh karena itu, manusia dapat menjalin hubungan dengan sesama maupun Tuhan. Hubungan dengan Tuhan diungkapkan dalam doa. Doa Bapa Fransiskus sangatlah sederhana. Di samping doa Bapa Kami ada doa “Kami Menyembah Engkau” yang dirumuskannya sendiri.
Doa kami menyembah Engkau juga menyadarkan keberadaan dan tugas kita di hadapan Allah. Doa yang indah ini selalu didoakan oleh Bapa Fransiskus Assisi saat memasuki atau pun meninggalkan gereja. Bahkan kapan saja saat melihat salib Tuhan kita Yesus Kristus. Doa ini dalam tradisi Fransiskan didoakan bersama-sama oleh para pengikut Bapa Fransiskus saat memulai dan mengakhiri doa bersama. Pada umumnya semua pengikut Bapa Fransiskus diajari doa ini sejak saat postulan, lalu dipraktekkannya setiap. Dalam kesempatan ini kita akan mencoba mendalami bersama apa isi dan apa pula arti doa itu bagi kehidupan kita.
- Pengantar
Manusia diciptakan Tuhan sebagai makluk yang sempurna. Ia bisa menjalin relasi dengan makluk hidup lain dan juga dengan Tuhan Allah. Dalam hubungannya dengan Tuhan dapat diungkapkan dengan tindakan maupun perbuatan melalui ibadah dan doa. Marilah kita pelajari bersama bagaimana doa yang telah diajarkan oleh Bp. Fransiskus Assisi kepada para saudaranya dan tentunya juga kepada kita sekarang ini.
Bapa, Ajarilah Kami Berdoa
Pada waktu itu saudara-saudaranya meminta kepada St. Fransiskus untuk mengajar mereka berdoa. Pada waktu itu mereka sudah hidup dalam kesederhanaan hati, namun mereka belum juga mengenal doa berkala gerejani. Maka berkatalah bapa Fransiskus kepada mereka: ”Apabila kamu berdoa, berdoalah Bapa Kami dan doa Kami menyembah Engkau.
Maka ketika mereka berada di dalam gereja, mereka akan membungkuk sampai ke tanah. Bahkan Juga saat mereka melihatnya dari jauh mereka akan menundukkan badan dan jiwa ke arahnya. Dan yang tidak kurang menakjubkan ialah bahwasanya mereka melakukan itu pula di mana saja mereka melihat salib atau tanda salib, entah di tanah entah di dinding, entah di pohon entah di pagar-pagar jalan. Mereka menyembah Allah yang Mahakuasa sambil berkata: ”Kami menyembah Engkau, Tuhan Yesus Kristus, di sini dan di semua gereja- Mu, yang ada di seluruh dunia, dan kami memuji Engkau, sebab Engkau telah menebus dunia dengan salib-Mu yang suci.”
Kami Menyembah Engkau, Tuhan Yesus Kristus
Doa dibuka dengan ”Kami menyembah Engkau, Tuhan Yesus Kristus.” Tuhanlah yang hendak kita sembah. Menyembah Tuhan berarti kita mau merendahkan diri kita sendiri di hadapan Allah. Mau menaruh Allah sebagai satu-satunya yang paling penting, yang kita cintai dan hanya kepada-Nya saja pantas kita beri tempat di hati kita yang paling dalam. Dalam pandangan Bapa Fransiskus, hanya Tuhan Yesus Kristus saja yang pantas kita sembah.
Menyembah berarti juga mau menaruh segala kepercayaan kita kepada-Nya. Tiada makhluk lain di dunia ini yang pantas kita beri kepercayaan melebihi kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Itu berarti Tuhan Yesus Kristus menjadi pusat hidup kita, menjadi perhatian kita satu-satunya dan menjadi yang paling kita cintai dalam hidup kita di dunia ini. Kalau penghayatan akan Tuhan kita beri tempat di hati kita sebagai yang demikian penting, maka kita sebenarnya bersikap rendah hati. Bersikap rendah hati berarti kita menganggap diri kita ini tidaklah begitu penting kalau dibandingkan dengan Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan Yesus Kristus yang kita sembah adalah Sang Penyelamat. Dialah Kristus yang menentukan seluruh hidup kita. Menurut Bapa Fransiskus, gelar Kristus mau membuka hati dan menunjukkan ke manakah arah tujuan hidup kita ini. Semuanya itu akhirnya bermuara pada Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena itu segala tindakan, aktivitas kita dan bahkan seluruh hidup kita, haruslah kita arahkan kepada satu-satunya arah, yakni Tuhan Yesus Kristus. Pada Dia-lah terdapat segalanya yang baik; pada Dia- lah bermuara seluruh harapan, dan hanya pada Dialah keselamatan kita mendapat tempatnya.
Di Sini dan di Semua Gereja-Mu, yang Ada di Seluruh Dunia
Bagi Bapa Fransiskus, menyembah Tuhan Yesus Kristus itu mendapat tempatnya yang tepat yakni di mana kita berada dan secara khusus dalam gereja yang di seluruh dunia ini. Justru di dalam gereja, sebagai tempat yang suci, kehadiran Tuhan dapat dirasakan. Apalagi kalau di gereja itu terdapat tabernakel tempat Tuhan Yesus disemayamkan. Dalam situasi yang demikian itu, kehadiran Tuhan yang nyata benar-benar dirasakan.
Dalam Kitab Suci, kita menyadari kehadiran Tuhan melalui Sabda- Nya; dalam doa, kita menyadari kehadiran Tuhan di dalam Roh-Nya; dan di dalam sakramen Mahakudus, yang tersimpan di tabernakel itu, kita menyadari kehadiran Tuhan secara nyata dalam rupa Tubuh Kristus. Tubuh Kristus menjadi sangat bermakna dalam hidup ini, sebab hanya kepada Yesus Kristus itulah hidup kita bergantung, hidup kita mendapat artinya, dan kita dianggap oleh Tuhan sebagai yang penting juga. Bapa Fransiskus mau menunjukkan kepada kita, di mana pun kita berada terutama di dalam gereja yang terdapat Sakramen Mahakudus, kita harus menaruh hormat, sembah sujud, dan penuh bakti mengarahkan hati kepada Tuhan. Tuhan yang mengundang kita bersikap demikian dan kita pun menanggapinya dengan keyakinan yang teguh. Bapa Fransiskus telah memberikan contoh teladan yang baik untuk hidup kita, yakni menomorsatukan Kristus di dalam hidup sehari-hari. Justru di dalam gereja, hati kita terbuka, mengarah dan menuju hanya kepada Tuhan saja.
Fransiskus mau mengajak seluruh dunia, agar di mana saja kita menyembah sujud kepada Kristus, terutama di dalam gereja, hati kita haruslah benar-benar tertuju dan terarah pada Tuhan Yesus Kristus saja. Kemuliaan Tuhan melebihi segalanya dan keselamatan Tuhan menjadi jaminan kepada kita.
Dan Kami Memuji Engkau
Menyembah Tuhan Yesus Kristus merupakan sikap hati kita dan sikap hati itu baru akan sempurna kalau disertai dengan ucapan pujian syukur. Oleh karena itu, Bapa Fransiskus mengajak semua manusia agar memuji Tuhan, meluhurkan nama-Nya, dan mewartakan keagungan-Nya.
Kita memuji Tuhan, mau menunjukkan suatu sikap hati yang mau meluhurkan Tuhan dengan ucapan atau puji syukur. Orang yang bersyukur berarti orang yang menaruh hati kepada pihak lain dan syukur menjadi begitu penting kalau dialamatkan kepada Tuhan Yesus Kristus. Segala syukur dan pujian menjadi berarti hanya dalam Tuhan Yesus saja, tiada lain dalam Yesus, puji dan syukur kita mendapat nilainya yang begitu mendalam, luhur dan mulia. Oleh karena itu, kalau kita mau memuji Tuhan berarti kita seharusnya bersikap merendahkan diri, ”andhap asor ” dan hanya mengharapkan Tuhan saja yang pantas disembah dan dimuliakan.
Memuji Tuhan juga berarti mau menerima Tuhan dalam kemuliaan-Nya Tuhan di dalam keluhuran-Nya, dan Tuhan di dalam kedinaan-Nya yang mau memperhatikan kita hamba-hamba ini. Memuji Tuhan mengajak hati kita semakin dekat dengan-Nya, semakin mencinta-Nya dan semakin mau dibimbing oleh kasih-Nya yang mulia itu. Terima kasih Tuhan atas kasih- Mu yang begitu tinggi kepada kami ini.
Sebab Engkau Telah Menebus Dunia dengan Salib-Mu yang Suci
Bapa Fransiskus mau mengajak semua orang untuk memahami karya penebusan Tuhan melalui salib yang suci. Seluruh dunia ditebus oleh pengorbanan Kristus. Melalui salib itulah kita ditebus dan diselamatkan. Oleh karena itu, pantaslah kita bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas tindakan-Nya mau menyelamatkan kita. Tindakan Tuhan mau menyelamatkan kita adalah dengan memikul salib, disalibkan, dan wafat disalib lalu bangkit dari kematian-Nya. Tuhan telah mengorbankan diri-Nya bagi kita; apakah kita juga mau berkorban bagi Tuhan, bagi sesama kita, dan bagi siapa pun yang membutuhkan kita? Suatu pertanyaan yang pantas kita ajukan kalau kita mau benar-benar menghayati apa yang telah dilakukan Tuhan bagi hidup kita di dunia ini.
Penebusan Tuhan melalui salib mengajak kita bertindak solider kepada siapa pun, terutama kepada yang paling membutuhkan diri kita. Kita tidak boleh berpangku tangan dan malas-malas saja, akan tetapi kita harus mampu bertindak sebagaimana dicontohkan oleh Tuhan sendiri. Betapa hebat kasih sayang Tuhan kepada kita. Tuhan setia kepada kita dan janji-Nya. Demikian hendaklah kita setia akan Tuhan dan apa yang pernah kita janjikan kepada- Nya.
Doa Bapa Fransiskus ”Kami menyembah Engkau” ini memberikan contoh teladan bagi kita, bagaimana kita harus bersikap terhadap Tuhan dan sesama di dalam hidup kita di dunia ini. Di mana pun dan kapan pun kita hendaknya menyembah Tuhan yang telah menebus kita dengan salib-Nya yang suci. Kita harus merasa bahagia karena-Nya.
Sumber: Diceritakan kembali dari buku Kisah Ketiga Sahabat pasal XVII)
Pertanyaan panduan:
1).Sebutkan doa apa saja yang terdapat dalam teks di atas dan tulislah dalam buku catatanmu!
2). Apakah nilai-nilai yang Anda tangkap dari doa sembah sujud?
Peneguhan
Doa yang diajarkan oleh Bapa Fransiskus adalah doa Sembah Sujud: ”Kami menyembah Engkau. Tuhan Yesus Kristus, di sini dan di semua gereja-Mu, yang ada di seluruh dunia, dan kami memuji Engkau, sebab Engkau telah menebus dunia dengan salib-Mu yang suci.”
Doa Kami menyembah Engkau, dilakukan oleh Bapa Fransiskus Assisi ketika berada di dalam gereja, Ia akan membungkuk sampai ke tanah. Bahkan Juga saat ia melihatnya dari jauh, ia akan menundukkan badan dan jiwa ke arahnya. Dan yang tidak kurang menakjubkan ialah bahwasanya Bapa Fransiskus melakukan itu pula di mana saja mereka melihat salib atau tanda salib.
Dengan doa Kami menyembah Engkau, kita diajak secara total, bagaimana kita harus bersikap terhadap Tuhan dan sesama di dalam hidup kita di dunia ini. Di mana pun dan kapan pun kita hendaknya menyembah Tuhan yang telah menebus kita dengan salib-Nya yang suci.
- Refleksi
Setelah mengikuti pelajaran hari ini, gagasan apa yang muncul dalam diri Anda dan ingin Anda wujudkan pada hari-hari mendatang? Cobalah tuliskan gagasan itu di bawah ini!