Bekal Spiritualitas Di Tengah Hiruk Pikuk Dunia dan Neoliberalisme

Semangat Matiraga Dan Ugahari

Semangat Matiraga Dan Ugahari - Kebutuhan  manusia  akan  barang  cenderung  bertambah  terus,  baik dari  sisi  jenis  maupun  jumlahnya.  Semakin  lama  kecenderungan  itu semakin kuat, seiring banyaknya tawaran di sekitar kita. Perkembangan teknologi dengan berbagai produk terapannya menawarkan berbagai pilihan setiap saat. Dalam situasi ini, teknologi dapat  menjadi  candu yang tak mudah lepas dari hidup kita. Mari kita belajar untuk menahan diri dari setiap godaan agar tidak terjebak dalam hal-hal duniawi dan gaya hidup mewah.

  1. Pengantar

Sekarang  ini  hampir  setiap  orang  mempunyai  telepon  seluler  atau ponsel.  Harganya  yang  relatif  terjangkau  menjadikan  ponsel  dapat dinikmati berbagai kalangan, bahkan banyak orang yang mempunyai ponsel  lebih  dari  satu.  Ada  juga  yang  setiap  kali  berganti  ponsel mengikuti model terbaru.

Apakah kita sudah bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan? Pada prinsipnya ponsel adalah alat komunikasi, tetapi sekarang sudah bergeser menjadi aksesori gaya hidup manusia zaman sekarang. Kita diajak untuk menyikapi teknologi dengan bijak.

Teknologi Telah Menjadi Candu

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapannya saat ini sedemikian pesatnya. Hampir setiap saat muncul produk baru yang bukan lagi memudahkan hidup   manusia,   tetapi   sudah   memanjakannya.   Perkembangan   teknologi membuat orang semakin sulit membedakan antara barang yang dibutuhkan dan barang yang diinginkan. Ibarat candu yang dapat menyebabkan pemakainya menjadi  ketagihan,  bahkan  sampai  pada  ketergantungan.  Demikian  juga halnya dengan teknologi, misalnya ponsel atau telepon seluler.

Ponsel  adalah  salah  satu  produk  teknologi  yang  awalnya  berfungsi  sebagai alat komunikasi jarak jauh. Tentu saja piranti ini sangat membantu kehidupan manusia. Komunikasi antarkota, antarpulau, atau bahkan antarnegara dapat dilakukan  dengan  sangat  cepat.  Dalam  hitungan  detik,  kita  sudah  dapat berkomunikasi dengan orang lain di tempat berbeda. Kita dapat menghemat waktu dan biaya.

Dahulu baru ada telepon rumah. Semakin lama telepon rumah dianggap kurang dinamis,  seiring  dengan  dinamika  manusia  yang  semakin  sering  bepergian dalam pekerjaannya. Maka, diciptakanlah telepon seluler yang dapat dibawa ke mana-mana. Ponsel seolah menjadi jawaban atas kebutuhan kerja manusia.

Awalnya  ponsel  hanya  dapat  digunakan  untuk  menelepon  dan  pulsanya juga mahal sehingga hanya dinikmati kalangan berduit saja. Maka, dibuatlah ponsel dengan layar sehingga bisa untuk mengirim pesan singkat (SMS). Pesan lewat SMS jauh lebih murah, meskipun kadang sulit untuk mengungkapkan isi  hati  dengan  kata-kata,  apalagi  lewat  pesan  singkat.  Dengan  satu  gambar bisa berjuta makna, demikian bunyi iklannya. Menulis pesan singkat ternyata kurang dapat mewakili apa yang ingin disampaikan, maka dibuatlah ponsel yang memiliki fasilitas pengiriman gambar (MMS). Untuk  melengkapi gambar yang dikirim, maka    ponsel dilengkapi dengan kamera. Dengan demikian,  kita  dapat mengambil gambar sesuai keinginan  kita  dengan  cepat. Gambar   dapat   dicetak   atau langsung   dikirimkan   kepada orang  yang  kita  maksud.  Ternyata,  ini  pun  belum  cukup, maka  muncullah  ponsel  yang bisa  merekam  video.  Saat  ini kita dapat bertelepon ria sambil memandang  lawan  bicara  kita.  Komunikasi  menjadi  semakin  lancar  karena ekspresi waktu mengucapkan dapat kita lihat langsung.

Dari  sisi  suara  pun,  ponsel  berkembang  dengan  aneka  tawaran.  Mula-mula hanya bernada tunggal yang masih sangat sederhana, kemudian dikembangkan menjadi poliphonic yang lebih enak didengar. Irama yang tadinya sangat terbatas sekarang sudah dilengkapi dengan beberapa lagu populer sebagai nada tunggu yang dapat diganti-ganti setiap saat. Sekarang ponsel bahkan sudah memiliki fasilitas bak komputer, lengkap dengan akses internet.

Demikianlah produk teknologi berupa ponsel dapat menjadi contoh teknologi yang  seakan  memiliki  tangan-tangan  bak  gurita  yang  siap  mencengkeram hidup kita. Setiap saat kita dimanjakan dengan tawaran-tawaran yang sangat menggiurkan  dan  mengusik  keinginan  kita.  Kita  akan  selalu  tergoda  untuk mengganti ponsel agar tidak ketinggalan zaman. Saat ini semua orang tanpa pandang  bulu  sudah  berponsel  ria,  baik  yang  murah  maupun  mahal,  tunai atau pun kredit, baru atau pun bekas. Soal pulsa bisa diatur, ada yang sepuluh ribuan,  bahkan  lima  ribuan.  Tidak  peduli  berapa  pun  penghasilan  Anda, pokoknya bisa berponsel ria. Berawal dari sinilah budaya konsumerisme mulai dibangun.

(Sumber: buku Ibu Magdalena Daemen dan Kongregasinya dalam Sebuah Refleksi)

  1. Setujukah Anda dengan pernyataan bahwa teknologi dapat menjadi candu bagi manusia? Berilah alasannya.
  2. Apakah selama ini Anda tertarik untuk selalu memiliki ponsel seri terbaru? Mengapa?
  3. Bagaimanakah  cara  menanggapi  perkembangan  teknologi  secara bijaksana?

Peneguhan

Perkembangan teknologi yang sedemikian pesatnya membuat kita terjebak dalam perlombaan memiliki teknologi dan hasil–hasil penerapannya. Teknologi dengan berbagai penerapannya dicari orang  bukan lagi  atas dasar manfaat tetapi sebagai ajang meningkatkan gengsi si pemakainya. Begitu getolnya orang berlomba–lomba memiliki produk teknologi ini hinga muncul akibat antara lain :

  1. Teknologi menjadi candu bagi kita
  2. Kebutuhan manusia terus meningkat baik jumlah maupun jenisnya
  3. Kita hidup dalam target – target yang kita buat sendiri
  4. Kita terbelenggu dalam hidup penuh rencana

Beberapa point penting yang Ibu Magdalena Daemen ingatkan antara lain :

  1. Menjadi miskin bukan berarti menjadi benalu
  2. Semangat kemiskinan suci akan membawa kita pada kehidupan lepas bebas
  3. Tidak terjebak dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup
  • Refleksi

Setelah  membaca  dan  berdiskusi,  gagasan  apa  yang  muncul  pada Anda?  Tulislah  hal-hal  yang  ingin  Anda  lakukan  sehubungan dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *