Bekal Spiritualitas Di Tengah Hiruk Pikuk Dunia dan Neoliberalisme

Pola Hidup Sederhana

Pola Hidup Sederhana - Pola     hidup   sederhana menjadi kebutuhan di tengah budaya konsumerisme  saat  ini.  Mampu  bersyukur,  menerima  kelebihan  dan kekurangan diri, serta semangat ugahari semakin jauh dari kebiasaan hidup  sehari-hari.  Penghargaan  kepada  sesama  manusia  dilihat  dari harta benda yang dimiliki, sehingga semakin mengaburkan semangat persaudaraan sejati. Masih ada kesempatan untuk membenahi semua itu, dimulai dari belajar mengucap syukur, menerima diri apa adanya, hidup sederhana, dan menghargai orang lain sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan.

Pokok Bahasan 1: Hidup Penuh Syukur

Setiap   orang   pasti   pernah   mengalami   kegagalan.   Tidak   semua keinginan  kita  dapat  terpenuhi.  Jika  tidak  terpenuhi,  biasanya  kita menjadi kecewa dan putus asa, bahkan menganggap Tuhan tidak adil. Kita tidak mampu lagi melihat kebaikan Tuhan yang selalu kita terima. Akibatnya, “pintu s yukur” telah kita tutup sendiri. Rasa kekurangan akan selalu menghantui dan menggelisahkan hidup kita.

Allah telah memberi banyak hal kepada kita. Sudah sepantasnya kita berterima  kasih  atas  setiap  pemberian  itu.  Syukur  dan  terima  kasih inilah yang akan membuka rahmat berikutnya.

Pokok Bahasan 2: Mau Menerima Apa Adanya

Setiap  orang  pasti  memiliki  kekurangan.  Dalam  banyak  peristiwa, kekurangan yang kita miliki akan menjadi hambatan untuk melangkah maju. Kekurangan yang kita miliki sering kali dipandang sebagai aib yang harus disembunyikan. Kita sibuk menyembunyikan kekurangan kita  tanpa  berusaha  memperbaikinya.  Akibatnya,  kita  menjadi  sulit berkembang.

Allah  memiliki  rencana  yang  indah  dalam  hidup  kita.  Allah  selalu memberikan  yang  terbaik  kepada  kita,  juga  pribadi  kita.  Maka,  kita wajib mengembangkan seluruh potensi kita.

Pokok Bahasan 3: Semangat Mati Raga dan Ugahari

Kebutuhan  manusia  akan  barang  cenderung  bertambah  terus,  baik dari  sisi  jenis  maupun  jumlahnya.  Semakin  lama  kecenderungan  itu semakin kuat, seiring banyaknya tawaran di sekitar kita. Perkembangan teknologi dengan berbagai produk terapannya menawarkan berbagai pilihan setiap saat. Dalam situasi ini, teknologi dapat  menjadi  candu yang tak mudah lepas dari hidup kita. Mari kita belajar untuk menahan diri dari setiap godaan agar tidak terjebak dalam hal-hal duniawi dan gaya hidup mewah.

Pokok Bahasan 4: Memiliki Sikap Hormat Terhadap Sesama

Kemajuan  ilmu  pengetahuan  di  berbagai  bidang  terjadi  setiap  saat. Demikian  juga  dengan  teknologi  hasil  terapannya.  Hasil  teknologi ini  tidak  lagi  hanya  memberi  kemudahan  bagi  manusia,  tetapi  juga memanjakannya.  Barang  tidak  lagi  dipandang  sebagai  kebutuhan, melainkan  pemenuhan  gengsi  bagi  pemakainya.  Akibatnya,  orang menghargai sesamanya bukan lagi karena pribadinya, tetapi lebih pada hasil teknologi yang dimiliki atau digunakannya. Mari melihat kembali hubungan  kita  dengan  sesama.  Menghargai  sesama  sebagai  pribadi, sebagai citra Allah, bukan lagi berdasarkan barang yang dimilikinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *