Menjawab Tantangan Neoliberalisme - Seiring dengan perkembangan zaman, terutama di era globalisasi, banyak hal telah memengaruhi tata kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah paham neoliberalisme yang meliputi materialisme, hedonisme, konsumerisme, dan budaya instan. Neoliberalisme sudah masuk ke berbagai bidang kehidupan dan lapisan masyarakat, termasuk para pelajar. Bagaimanakah paham itu harus disikapi? Bagaimana hal itu dikaitkan dengan sikap hidup Ibu Magdalena Daemen?
Pokok Bahasan 1: Materialisme
Materialisme adalah paham yang memuja materi, gaya hidup yang menekankan segi kebendaan. Segala sesuatu, termasuk relasi antarsesama manusia, diukur dengan kebendaan, harta dunia yang kasat mata, bahkan selalu menekankan untung rugi. Paham ini ditandai dengan mencari harta dan uang, yang secara umum disebut mata duitan. Tujuan hidup adalah mengumpulkan harta benda sebanyak-banyaknya. Persahabatan diukur dari keuntungan materi yang akan diperoleh. Untuk menghadapi sikap materialisme ini, kita memiliki semangat kesederhanaan, belarasa, dan rela berbagi dengan sesama, sebagaimana telah dicontohkan Ibu Magdalena Daemen.
Pokok Bahasan 2: Konsumerisme
Konsumerisme adalah gaya hidup konsumen atau pemakai. Kita ingin membelanjakan atau membeli berbagai hal, bukan karena kebutuhan, melainkan karena keinginan, gengsi, iri dengan tetangga, dan sebagainya. Orang yang konsumtif tidak percaya diri kalau tidak memakai atau membawa segala sesuatu yang sedang menjadi tren. Gaya hidup seperti ini perlu disikapi dengan kebiasaan membuat skala prioritas sesuai urgensi kebutuhan, sikap hidup hemat, dan pengendalian diri. Selain itu, diperlukan ketenangan batin karena mempunyai prinsip dan cara hidup yang pasti.
Pokok Bahasan 3: Hedonisme
Hedonisme adalah paham yang mencari kenikmatan duniawi. Yang diutamakan menurut paham hedonisme adalah kenikmatan. Semua hawa nafsu kita turuti dan puaskan. Semboyannya: hidup hanya sekali, mengapa dibuat susah? Lebih baik kita nikmati hidup ini dengan menuruti semua keinginan daging. Semangat ini perlu disikapi dengan membiasakan sikap lepas bebas pada kenikmatan, pertarakan suci, serta sikap lepas pada kebendaan.
Pokok Bahasan 4: Budaya Instan
Budaya instan adalah paham yang ingin cepat menikmati hasil tanpa mau melalui proses atau prosedur. Memilih jalan pintas demi mencapai tujuan tertentu, kalau perlu menghalalkan segala cara. Untuk menghadapi budaya instan, perlu ditanamkan kesadaran bahwa segala sesuatu harus melalui proses. Maka, diperlukan semangat ketekunan untuk berusaha, cinta pada pekerjaan, teguh dalam sikap dan pendirian, serta semangat kerja keras.
Dengan meneladan Ibu Magdalena Daemen, kita mencoba menjadikan neoliberalisme sebagai sebuah tantangan. Kita diajak berani menaklukkan pengaruh neoliberalisme.