Mau Menerima Apa Adanya - Setiap orang pasti memiliki kekurangan. Dalam banyak peristiwa, kekurangan yang kita miliki akan menjadi hambatan untuk melangkah maju. Kekurangan yang kita miliki sering kali dipandang sebagai aib yang harus disembunyikan. Kita sibuk menyembunyikan kekurangan kita tanpa berusaha memperbaikinya. Akibatnya, kita menjadi sulit berkembang.
Allah memiliki rencana yang indah dalam hidup kita. Allah selalu memberikan yang terbaik kepada kita, juga pribadi kita. Maka, kita wajib mengembangkan seluruh potensi kita.
- Pengantar
Ketika kita becermin, kita mungkin akan sedih karena merasa wajah kita jelek, penuh jerawat, hidung pesek, badan pendek, terlalu gemuk, dan sebagainya. Ada pepatah mengatakan, buruk muka cermin dibelah. Bisakah kita menerima diri dan merasakan bahwa Tuhan sungguh sangat baik? Ini penting sebab kita cenderung melihat kekurangan dalam diri kita dan sibuk menyembunyikannya, sehingga kita lupa untuk mengembangkan diri.
Mari bersama-sama melihat bahwa kekurangan bukanlah hambatan untuk berkembang dan berprestasi. Marilah kita secara jujur menyadari talenta yang kita memiliki dan berusaha mengembangkannya. Mengembangkan diri secara maksimal juga merupakan ungkapan syukur kita.
- Langkah-Langkah Pembelajaran
- Membaca Teks
Masa Kecil Magdalena Daemen
Pada tahun 1794, Prancis menyerbu Belanda dan menguasai Limburg Selatan. Mereka memaksa para pastor, biarawan, dan biarawati untuk bersumpah setia kepada Republik Prancis. Karena menolak, ratusan biara kontemplatif ditutup. Banyak biarawan dan biarawati dikejar-kejar dan berpindah dari satu tempat persembunyian ke tempat lain. Salib-salib dan patung-patung Bunda Maria yang ada di pinggir jalan dirusak dan dirobohkan.
Pertengahan abad ke-18 memang merupakan masa yang sulit dalam sejarah Eropa Barat. Zaman ini dikuasai oleh filsafat intelektualisme dan kesadaran nasionalis yang bertentangan dengan Gereja. Ditambah lagi adanya peristiwa Revolusi Prancis, yang ditandai dengan bangkitnya masyarakat industri, telah menimbulkan kebencian pada agama dan memperburuk situasi.
Trieneke dilahirkan pada 19 November 1787 di desa Ohe En Laak. Sebagaimana kebiasaan dan keyakinan umat setempat, sehari setelah kelahirannya, ia dibaptis dengan nama permandian Catharina. Maka, saat belum menjadi suster, ia disebut Maria Catharina Daemen.
Ohe En Laak adalah sebuah desa di kota Stevenwerth, Provinsi Limberg di tenggara Belanda. Di desa itu, penduduk mencari nafkah dengan menjadi petani, mengolah tanah berpasir yang keras dan gersang. Dengan lahan seperti itu, dapat dibayangkan kehidupan masyarakatnya yang sangat sederhana dan akrab dengan kemiskinan.
Di sanalah pasangan Cornelis Daemen–Gertruida Van Bree tinggal bersama kedua putrinya, Trieneke dan adiknya Jenneke. Sebagaimana umumnya masyarakat setempat, pendidikan formal kakak beradik ini pun tidaklah tinggi.
Saat berumur 10 tahun, Catharina kecil dengan pola pikir yang sangat sederhana dan masih murni telah mulai berpikir tentang biarawati. Ia ingin menjadi biarawati. Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, sebenarnya ia telah menyadari konsekuensinya, bahkan bahaya untuk diasingkan atau mati bagi yang terpanggil menjadi imam.
Ia melihat orang tua dan penduduk desanya berani mengambil risiko besar untuk terus menjalankan kewajiban-kewajiban keagamaan. Ia melihat orang tua dan masyarakat di desanya harus membuat keputusan, tunduk pada hukum atau menerima risiko dihukum karena menyembunyikan imam-imam di rumah mereka untuk mengadakan pelayanan rohani, seperti membaptis dan melayani orang yang akan meninggal dunia. Bagi keluarga Daemen, penyelenggaraan Ilahilah satu- satunya tempat bernaung dan meng-gantungkan seluruh hidupnya. Sebagai anak, Trieneke sering mendengar orang tua dan tetangganya saling menyemangati dengan kata-kata “Tuhan akan menyelenggarakan”. Semuanya itu merupakan pengalaman yang mendewasakan gadis remaja ini.
Adiknya, Jenneke, adalah anak yang baik, penuh semangat, dan selalu gembira.
Ia berusaha membujuk Catharina untuk pergi berdansa pada pesta karnaval di Maeseyck, sebuah tradisi yang jamak di kalangan remaja saat itu. Namun, Catharina tidak bisa menikmati pesta itu. Katanya, “Itu adalah yang pertama kali bagiku dan semoga tidak terulang lagi.” Peristiwa ini menunjukkan bahwa Catharina hanya ingin mencari dan menemukan kebahagiaan di bidang lain.
Trieneke kecil belajar membuat keputusan sendiri. Ia menjadi pendiam dan tidak mencari perhatian orang lain. Semua itu merupakan sifat-sifat baik sebagai persiapan baginya untuk dapat membuat keputusan sendiri dan memegang suatu tanggung jawab.
Catharina Daemen tumbuh dan berkembang dalam situasi yang serba tidak menentu. Tanah keras dan gersang, kemiskinan, kesederhanaan, kurangnya pendidikan formal, ancaman perang, dan penganiayaan terhadap Gereja menjadi latar belakang masa kecilnya. Situasi yang sulit ini ternyata telah melahirkan umat yang sederhana, pekerja keras, serta memiliki warisan iman yang dalam. Situasi inilah yang banyak memengaruhi dan membentuk kepribadian Catharina muda dan mendewasakannya. Keteguhan iman yang dalam akan penyelenggaraan Ilahi sungguh menjadi pegangan dan mewarnai seluruh perjalanan hidupnya kelak.
(Sumber: buku Ibu Magdalena Daemen dan Kongregasinya)
- Pemutaran Film
Mari melihat film tentang anak cacat yang luar biasa dari Korea atau kisah Aceng, gitaris tanpa tangan.
- Film mengisahkan tentang “orang-orang yang kurang beruntung”, mereka dilahirkan dengan cacat yang harus mereka terima. Namun, mereka tidak menyerah. Mereka berusaha dan akhirnya memperoleh keberhasilan. Marilah kita lihat dengan tenang, lalu sadari perasaan yang muncul. Cobalah dengarkan dorongan kata hati yang muncul selama menyaksikan tayangan ini.
- Marilah sejenak kita renungkan tayangan film yang baru saja kita
lihat.
- Bagaimanakah nasib mereka dibandingkan dengan diri Anda?
- Secara jujur, lihatlah diri Anda. Lihat kembali daftar keberuntungan yang sudah Anda buat minggu lalu. Itulah talenta lebih yang sudah Tuhan berikan kepada Anda.
- Bandingkan dengan semangat untuk berprestasi yang Anda miliki.
- Dari riwayat hidup Ibu Magdalena Daemen, sikap seperti apa yang telah ia teladankan dalam menghadapi setiap kekurangan?
Peneguhan
Catharina Daemen, pribadi yang tidak mudah menyerah pada situasi yang sulit.
Dalam banyak peristiwa dan banyak kejadian, kemiskinan ataupun kekurangan yang kita miliki menjadi hambatan bagi kita untuk melangkah maju. Akibatnya kita menjadi sulit berkembang. Kemiskinan atau kekurangan yang kita miliki seringkali dipandang sebagai aib yang harus disembunyikan atau ditutup-tutupi. Kemiskinan ataupun kekurangan seringkali membuat kita minder, rendah diri atau bahkan frustasi hingga merasa paling menderita sendiri. Menyesali keadaan yang dihadapi dan bahkan akhirnya menyalahkan Tuhan yang kita anggap tidak adil terhadap diri kita. Pola pikir dan pandangan semacam inilah yang akan menjadi kabut tebal, menyelimuti, menutup dan yang memburamkan seluruh pandangan hidup kita.
Dari cerita ini kita diperkenalkan pada sebuah pribadi yang tidak mudah menyerah terhadap situasi yang sulit. Kemiskinan, tanah gersang ,pendidikan formal yang rendah, ancaman perang, penganiayaan dan segala hambatan–hambatan yang membatasi tidak membuatnya mengeluh. Yang Ibu Magdalena Daemen lakukan adalah menerima keadaan yang dihadapi, belajar dari situasi yang ada, mencoba mengenali dan memahami dan kemudian mensikapinya secara positip.
Berpikir secara positip akan membuat kita mampu melihat kemungkinan yang lebih baik dimasa depan. Inilah yang akan melahirkan pengharapan. Dan akhirnya pengharapan itulah yang akan menjadi penyemangat untuk selalu berusaha menjadi lebih baik. Ketegaran hati disertai iman yang teguh akan penyelenggaraan Ilahi, menjadi warisan yang tak ternilai dikemudian hari. Sejarah akan menunjukkannya. Betapa Maria Catharina Daemen telah menjelma menjadi seorang pemimpin visioner. Bukan hanya mampu mendirikan sebuah biara baru tetapi tarekat baru yang tersebar hingga empat benua. Dari Eropa berkembang ke Amerika, Afrika hingga ke Asia.
- Refleksi
Dari pelajaran hari ini, gagasan apa yang muncul dan ingin Anda lakukan dalam kehidupan Anda? Rumuskanlah secara sederhana dan mudah Anda lakukan.