Kepemimpinan Kristiani - Kepemimpinan pada dasarnya tidaklah sama dengan kedudukan, melainkan fungsi atau tugas. Keberadaan seorang pemimpin bukan untuk dirinya sendiri, tetapi orang yang dipimpinnya. Oleh karena itu, tugas kepemimpinan pada pokoknya adalah tugas pelayanan. Pada kenyataannya, saat ini kepemimpinan telah dikomersialkan. Pemimpin lebih memikirkan dirinya sendiri dan kelompoknya daripada kepentingan umum.
Ciri kepemimpinan kristiani antara lain mencintai Allah dan sesama sepenuh hati, berani berkorban, memegang teguh prinsip, setia pada kebenaran, dan melayani dengan rendah hati.
- Pengantar
Barang siapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Seorang pemimpin adalah pelayan. Dengan penuh kasih ia melayani orang-orang yang dipimpinnya, bahkan tak jarang dituntut pengorbanan. Yesus pun telah rela mengorbankan diri untuk menyelamatkan umat manusia.
- Langkah-Langkah Pembelajaran
- Diskusi Mengenai Kepemimpinan Kristiani
Berikut adalah ciri-ciri kepemimpinan kristiani.
- Mencintai Allah dan Sesama Manusia dengan Sepenuh Hati
Pemimpin kristiani selalu berpedoman pada hukum cinta kasih. Dari kasih seorang pemimpin yang mengikuti jejak Kristus, mengalirlah segala perhatian dan rasa simpati bagi mereka yang dipimpinnya. Kritik dan kecaman ditanggapi dengan sungguh-sungguh agar dapat dimanfaatkan demi perbaikan dan penyempurnaan kepemimpinan, serta tercapainya tujuan bersama.
- Berani Berkorban demi Cita-cita
Cita-cita orang kristiani memang tinggi: bersama Allah Pencipta turut serta membangun dunia, bersama Allah Penyelamat ikut serta membebaskan orang dari keburukan dan kejahatan, sehingga akhirnya Allah dapat mendirikan kerajaan-Nya di dunia. Pemimpin kristiani menimba cita-citanya dari khazanah imannya dan tidak akan membiarkan cita-citanya melayang-layang di awan saja. Sebaliknya, seturut teladan Yesus, ia akan bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita itu. Ia berani berkorban untuk mewujudkan impiannya. Ia sadar, sebagai pemimpin kristiani, ia diajak untuk menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikuti Yesus.
- Memegang Teguh Prinsip
Pemimpin memegang teguh prinsip bila ia berbuat menurut keyakinan yang hidup yang mengalir dari cita-cita yang mau diraih bersama. Ia akan terus-menerus memegang prinsip itu. Ia akan bertindak berani, tabah dalam menghadapi kesukaran, tekun dalam usaha, dan tahan dalam penderitaan.
- Setia pada Kebenaran
Pemimpin yang bijaksana dan cinta akan kebenaran tentu tak mudah tertipu oleh segala sesuatu yang lahiriah belaka. Ia akan mencari fakta yang sebenarnya. Karena cinta akan kebenaran, ia pun akan setia dan bertindak berdasarkan fakta. Ia tidak akan bertindak atas dasar emosi, pendapat pribadi, atau pun gosip belaka.
- Melayani dengan Rendah Hati
“Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya” (Mrk 9:35). Dengan tegas Yesus mengajarkan bahwa memimpin adalah pertama-tama tugas pelayanan, bukan pangkat atau kedudukan. Yesus sendiri datang untuk melayani dan pelayanan-Nya tak kenal batas. Ia melayani sampai mengorbankan nyawa-Nya. Oleh karena itu, seorang pemimpin kristiani menyadari tugasnya sebagai pelayan dan hamba.

- Menyusun Karya Tulis
Siswa berdua-dua membuat karya tulis tentang kepemimpinan Ibu Magdalena Daemen. Melalui penelusuran sejarah hidupnya, sebutkanlah peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bahwa Ibu Magdalena adalah pemimpin kristiani. Karya tulis dikumpulkan pada akhir semester.
- Penugasan
Isilah evaluasi diri pada akhir tema kepemimpinan ini. Hasil evaluasi dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
- Refleksi
Setelah mengikuti pelajaran hari ini, gagasan apa yang muncul dan ingin Anda wujudkan dalam kehidupan Anda? Buatlah catatan di bawah ini!