Bekal Spiritualitas Di Tengah Hiruk Pikuk Dunia dan Neoliberalisme

Kepedulian Dasar Membangun Persaudaraan Sejati

Kepedulian Dasar Membangun Persaudaraan Sejati - Persaudaraan sejati akan terwujud ketika kita saling memperhatikan, mendukung, mendoakan, dan meneguhkan dalam menghadapi setiap persoalan. Mudah berteman dalam suasana gembira, tetapi akan berbeda saat terjadi kesulitan dan tantangan. Kepedulian kita kepada teman yang menderita merupakan keutamaan yang layak dikembangkan. Ibu Magdalena Daemen sangat memperhatikan sesamanya sebagai wujud cintanya. Tuhan berkenan dan memberinya rahmat untuk dapat mengetahui setiap rahasia hati teman-temannya, meskipun belum terungkap.

  1. Pengantar

Setiap pribadi diciptakan khas dan unik serta memiliki talenta yang berbeda satu sama lain. Kesadaran inilah yang membantu kita untuk saling menghargai. Bentuk konkrit dari penghargaan ini adalah menerima orang lain dengan segala kelebihan dan keterbatasannya. Keterbatasan atau kekurangan orang lain bukan menjadi bahan olok-olok, tetapi justru menjadi kesempatan bagi kita untuk saling membantu dan mengembangkan. Hal ini dapat terwujud bila kita saling peduli.

Catharina Daemen Meneguhkan Panggilan Catharina Deckers

Catharina Daemen dan teman-temannya, yang menyebut diri mereka saudara dalam Kristus, telah tinggal di rumah baru selama beberapa waktu. Mereka mengabdi Tuhan dengan puasa yang keras, bekerja keras, dan doa yang berkobar. Mereka menghayati cara hidup yang sangat berat untuk mengalahkan nafsu insani yang jahat. Maria Catharina Deckers juga masih berjuang melawan godaan. Karena pengaruh godaan iblis, ia mengalami rasa muak terhadap cara hidup mereka sehingga baginya merupakan beban yang tak tertanggungkan. Karena rasa tidak senang itu selalu muncul, ia memutuskan untuk kembali hidup di dunia. Dengan pikiran seperti itu, ia menuju kamar tidurnya, lalu menangis sampai larut malam.

Catharina Daemen yang masih tenggelam dalam renungan surgawi mendapat ilham mengenai niat Maria Catharina Deckers yang tidak baik karena dipengaruhi oleh roh jahat. Ia segera menuju kamar Chatarina Deckers. Dengan penuh belas kasih dan cinta, ia berkata, “Oh, Anakku, mengapa Anda dipenuhi pikiran remeh seperti itu? Bagaimana Anda membiarkan diri Anda dipengaruhi oleh rasa tidak suka seperti itu untuk suatu hidup oleh panggilan Maharahim Allah? Saya mohon agar Anda tidak menolak mati raga yang kita lakukan. Hal ini akan menghasilkan banyak buah yang tidak kurang nilainya daripada keharuman abadi.”

Tersentuh oleh kata-kata Catharina Daemen yang penuh kekuatan Ilahi itu, Maria Catharina Deckers merasakan penyesalan yang mendalam mengenai sikapnya yang tawar hati di dalam perjuangan itu. Ia sangat heran karena Catharina Daemen mengerti pikiran yang paling rahasia dalam hatinya. Ia juga menyadari bahwa segala tindakan Catharina Daemen dipimpin oleh Roh Kudus. Ia berlutut dan mengakui kesalahannya dengan penuh penyesalan. Melihat penyesalan dan kerendahan hatinya, Catharina Daemen mengangkat dan memeluknya dengan mesra dan berjanji akan memohonkan rahmat ketekunan baginya. Doa Catharina Daemen terkabulkan. Maria Catharina Deckers melaksanakan tugasnya dengan cermat dan menjadi salah satu biarawati paling rajin.

(Dikutip dari buku Taman Bunga Santo Fransiskus, hal. 22-23)

Pertanyaan panduan:

  1. Garisbawahi atau catatlah nilai-nilai persaudaraan yang dibangun dan tampak dalam diri Ibu Magdalena Daemen.
    1. Dari nilai-nilai persaudaraan yang dilaksanakan Ibu Magdalena Daemen, kebaikan apa yang bisa diperoleh?
    1. Gagasan apa yang muncul dan ingin Anda wujudkan dalam hidup Anda?

     Ceritakanlah jawaban Anda kepada teman lain dalam kelompok untuk saling     memperkaya.

Peneguhan

  1. Persaudaraan sejati akan terwujud ketika kita saling memperhatikan, mendukung, mendoakan, dan meneguhkan dalam menghadapi setiap persoalan. Mudah berteman dalam suasana gembira, tetapi akan berbeda saat terjadi kesulitan dan tantangan. Kepedulian kita kepada teman yang menderita merupakan keutamaan yang layak dikembangkan. Ibu Magdalena Daemen sangat memperhatikan sesamanya sebagai wujud cintanya.
  2. Nilai persaudaraan dalam diri Ibu Magdalena Daemen :
    1. penuh belas kasih dan cinta, penuh kekuatan Ilahi, dan dipimpin oleh Roh Kudus
    1. saling menguatkan dan mendukung sebagai saudara,
    1. menerima hidup dengan apa adanya,
    1. semangat solidaritas dalam hidup bersama.
  • Refleksi

Setelah sharing dengan teman-teman kelompok, renungkanlah kembali sikap Anda selama ini. Sudah sebandingkah dengan teladan Ibu Magdalena Daemen? Tulislah hal-hal yang ingin Anda wujudkan untuk memperbaiki sikap seturut teladan Ibu Magdalena.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *