Bekal Spiritualitas Di Tengah Hiruk Pikuk Dunia dan Neoliberalisme

Hambatan Pertobatan

Hambatan Pertobatan - Tidak jarang kita jatuh kembali ke dalam lembah dosa. Meskipun kita telah bertobat dan berusaha memperbaiki diri, tiba–tiba kita menyadari bahwa kita telah jatuh ke dalam dosa kembali. Ada bebrapa faktor yang menyebabkannya. Salah satunya adalah pintarnya setan dalam menggoda manusia untuk jatuh kembali ke dalam dosa. Sebagai penggoda manusia agar jatuh ke dalam dosa lagi, setan dapat bertindak sebagai panglima perang, sebagai wanita ataupun sebagai buaya darat.

Sebagai panglima perang setan akan menyerang manusia dari sisi-sisi yang paling lemah. Nafsu badaniah, kekuasaan, harga diri, integritas (pengakuan) adalah sebagian dari sisi-sisi lemah manusia. Melalui “Pencobaaan di padang gurun” kita akan belajar mengenal bagaimana setan menggoda hati kita untuk jatuh kembali kedalam dosa. Dari sana kita juga dapat belajar bagaimana Yesus menghadapi setiap jebakan dari setan.

Setan dapat juga bertindak sebagai Wanita, dalam artian wanita  mempunyai kecenderungan akan semakin lengket dan semakin susah memisahkan diri ketika dicintai. Maka jika kita sudah terjerat dalam cengkeraman setan maka kita akan sulit melepaskan diri. Semakin lama akan semakin lengket, karena pada dasarnya dosa itu nampaknya sesuatu yang menyenangkan, nikmat dan memabukkan. Dari kisah hidup Fransiskus kita dapat melihat bahwa sapaan dari Allah yang diterima, pada awalnya cepat sekali dilupakan dan kembali jatuh ke dalam kehidupan pesta pora.

Sedangkan sebagai “buaya darat”, setan akan selalu berusaha menutup-nutupi dosa manusia. Sebagai contoh, ketika kita korupsi, setan akan mengatakan, “Nggak apa-apa korupsi, toh yang lain juga melakukan hal yang sama, bahkan lebih besar. Kamu masih lebih baik karena kamu korupsi untuk memberi makan anak istrimu.” Perbuatan dosa kita seakan dimaklumi dan dimaafkan sendiri, atau dicari pembenarannya. Maka, pertobatan membutuhkan niat yang kuat dan keberanian.

  1. Pengantar

Meskipun kita telah bertobat dan berusaha memperbaiki diri, sering kali kita jatuh lagi ke dalam dosa. Ada beberapa faktor penyebabnya, salah satunya adalah kepintaran setan dalam menggoda. Sebagai penggoda manusia, setan dapat bertindak sebagai panglima perang, wanita, atau pun “buaya darat”.

Sebagai panglima perang setan akan menyerang manusia dari sisi yang paling lemah. Nafsu badaniah, kekuasaan, harga diri, integritas (pengakuan) adalah sebagian dari sisi-sisi lemah manusia. Melalui kisah pencobaan di padang gurun, kita belajar cara Yesus menghadapi setiap jebakan setan.

Setan dapat juga bertindak sebagai wanita. Wanita mempunyai kecenderungan akan semakin lengket dan semakin susah memisahkan diri ketika dicintai. Jika kita sudah terjerat dalam cengkeraman setan, maka kita akan sulit melepaskan diri karena pada dasarnya, dosa itu tampak menyenangkan.

Setan juga dapat bertindak sebagai “buaya darat” atau perayu. Ia akan selalu menunjukkan celah supaya kita membenarkan kesalahan yang kita perbuat: menyontek sebagai upaya membantu orang tua atau pun korupsi karena semua orang juga melakukannya.

Teks 1

MELAWAN GODAAN SETAN

Menyadari kalau ia masih sering tergoda untuk kembali ke cara hidup yang lama, secara bertahap Fransiskus menarik diri dari pergaulan dengan teman-temannya. Ia mengupayakan diri untuk menerima Yesus Kristus ke dalam jiwanya. Ia menarik diri untuk berdoa dalam kesunyian. Dalam doanya, ia selalu mohon rahmat dan kekuatan untuk teguh dalam pengharapan.

Ketika setan melihat niat baik Fransiskus itu, maka digodanya untuk membelokkan niat baik yang sudah dimulainya. Saat Fransiskus sedang khusuk berdoa dalam suatu goa, setan mendatanginya dan mengancamnya. Di Assisi, ada seorang wanita cacat yang bungkuk punggungnya. Setan akan membebaskan wanita itu dari cacatnya dan memindahkan cacat itu ke tubuh Fransiskus. Setan mengira Fransiskus akan ketakutan mengingat masa lalunya yang gemar dengan penampilan mewah dan pesta pora untuk mengejar ketenaran.

Namun, Fransiskus tetap teguh dalam Tuhan. Dengan tidak peduli akan ancaman-ancaman setan, ia berdoa dengan khidmat agar Tuhan membimbing langkahnya di jalan yang tetap. Hatinya menyala-nyala oleh terang Roh Ilahi dan sesal akan cara hidupnya yang lama.

(Sumber: buku Kisah Tiga Sahabat)

Teks 2

Pencobaan di Padang Gurun

(Mat 4: 1-11)

Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya, “Jika Engkau anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.”

Tetapi Yesus menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”

Kemudian Iblis membawa-Nya ke kota suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya, “Jika Engkau anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.”

Yesus berkata kepadanya, “Ada pula tertulis: janganlah engkau mencobai Tuhan Allahmu.”

Dan iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya, “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu jika Engkau sujud menyembah aku.”

Maka berkatalah Yesus kepadanya, “Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis: engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Lalu Iblis meninggalkan Dia dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.

  1. Dalam kisah di atas, setan bagaikan panglima perang yang selalu mencari kelemahan lawan dalam menggoda Yesus. Cara lain yang digunakan setan adalah bertindak sebagai wanita dan “buaya darat”. Jelaskan maksudnya dan berilah contoh.
  2. Pada cerita Fransiskus, jurus mana yang digunakan setan untuk menggoda Fransiskus?
  3. Bagaimanakah cara setan menggoda Yesus?
  4. Bagaimana cara Yesus menanggapi godaan setan?
  5. Bagaimana cara Fransiskus melawan godaan setan?
  6. Nilai-nilai apakah yang kamu peroleh?
  7. Adakah pengalaman pribadi Anda dalam menghadapi godaan setan?

Peneguhan

Guru memberikan penekanan yang perlu dari hasil diskusi siswa sebagaimana dalam hasil belajar dan dasar pemikiran. Beberapa point penting antara lain:

  • Dari cerita Fransiskus kita tahu bahwa sulit untuk melepaskan diri dari kebiasaan lama yang sudah kita pikirkan dan kita jalani.
  • Setan menggoda/menyerang kita dari sisi kelemahan kita. Saat lapar digoda lewat makanan (nafsu badani). Dapat juga dari sisi harga diri/integritas atau pengakuan,  kekuasaan dll.
  • Perlu sikap yang tegas tanpa kompromi dalam menghadapi godaan setan. Dibutuhkan kesungguhan dan keinginan yang kuat untuk bertobat. Doa akan mendatangkan rahmat kekuatan dari Allah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *